fbpx
STEM learning

Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Pendekatan STEM dalam Pembelajaran IPA di Sekolah.

Kualitas pendidikan memiliki dampak signifikan terhadap pelaksanaan ekonomi berkelanjutan. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya meningkatkan keterampilan dasar, tetapi juga mendorong inovasi, khususnya dalam bidang sains, teknologi, rekayasa dan matematika (STEM). Keterampilan ini sangat penting untuk menciptakan solusi inovatif untuk masalah lingkungan seperti perubahan iklim dan pencemaran. Dengan fondasi pendidikan yang kuat, siswa dan peneliti dapat berkontribusi dalam perkembangan teknologi baru dan solusi yang berkelanjutan, seperti energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan. Pada akhirnya, teknologi ini dapat mengurangi dampak lingkungan dan mendukung praktik ekonomi berkelanjutan. 

 

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan baik di tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah sangat berperan dalam proses ini, terutama jika diajarkan dengan pendekatan STEM. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mempelajari konsep-konsep ilmiah melalui eksplorasi dan eksperimen praktis yang menghubungkan teori dengan aplikasi dunia nyata. Sistem pendidikan yang memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek, riset, dan aplikasi praktis dari teori-teori ilmiah sangat penting untuk mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi tantangan lingkungan. Pendidikan yang memprioritaskan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi, dapat mempercepat adopsi dan inovasi teknologi yang mendukung ekonomi berkelanjutan. 

 

PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG TEPAT : PERAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KESIAPAN KARIR. 

Pembelajaran berbasis STEM dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang  sangat penting untuk menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks. Hal ini karena STEM merupakan pendekatan interdisiplin dalam pembelajaran dimana siswa mengimplementasikan sains, teknologi, teknik dan matematika dalam konteks nyata. Sehingga, pendekatan ini dapat membantu kemampuan berpikir kritis siswa yang ditandai dengan kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi, mengevaluasi, dan melakukan penyelidikan. Hal ini diperkuat dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dywan dan Airlanda (2020) berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis STEM dan Tidak Berbasis STEM Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa” yang mengungkapkan adanya peningkatan nilai pre-test dan post-test. Rata-rata nilai kelompok eksperimen meningkat 13,38 sedangkan pada kelompok kontrol meningkat 7,51. Maka, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran PjBL berbasis STEM lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA.

 

Selain itu, pembelajaran berbasis STEM mempersiapkan siswa untuk berkarir di bidang yang memiliki permintaan tinggi, seperti teknologi, teknik, dan sains.  Pendekatan STEM melibatkan keterampilan praktis dan teknis yang sangat dicari di pasar kerja. Memahami relevansi antara pendidikan dan dunia kerja sangat penting baik bagi pendidik maupun peserta didik. (1) Pendidik dapat merancang dan menerapkan strategi pengajaran yang mempersiapkan siswa untuk masa depan, termasuk penerapan pendekatan STEM untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan di bidang teknologi dan sains. (2) Siswa dapat melihat relevansi mata pelajaran yang diajarkan dalam konteks dunia kerja, sehingga memotivasi mereka untuk belajar. Dengan menyiapkan tenaga kerja yang terampil, pendidikan STEM dapat meningkatkan peluang ekonomi dan mengurangi kesenjangan keterampilan di pasar kerja

 

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA : MENYELARASKAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK. 

Pada tahun 2022, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengesahkan Kurikulum Merdeka yang dijalankan hingga saat ini. Dibawah kepemimpinan Nadiem Makarim, kurikulum ini dirancang untuk mengikuti perkembangan teknologi, menggali potensi peserta didik, serta melatih kreativitas dan inovasi. Model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang berfokus pada STEM menjadi selaras tujuannya dengan Kurikulum Merdeka, karena kurikulum ini memungkinkan peserta didik untuk menyelidiki, memecahkan masalah, serta membuat keputusan dan produk sebagai bagian dari proses belajar merdeka. 

 

Namun dalam praktiknya, banyak guru merasa bahwa konsep pembelajaran berbasis proyek yang ditetapkan oleh pemerintah masih belum memiliki alur yang jelas. Banyak sekolah umum belum mendapatkan pembinaan maupun pembimbingan langsung dari pemerintah, yang lebih memprioritaskan sekolah penggerak untuk mendapatkan dukungan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Faadhilah dan Indayati (2023) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perspektif Guru terhadap Penerapan Kurikulum Merdeka”. Oleh karena itu, guru di Indonesia memerlukan pelatihan yang memadai terkait penerapan pembelajaran berbasis proyek, khususnya dalam mata pelajaran IPA, untuk memastikan implementasi kurikulum yang efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 

 

KOLABORASI AUSTRALIA-INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN STEM

Negara-negara yang berinvestasi dalam pendidikan STEM seringkali mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat karena mereka dapat memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing global. Dalam hal ini, Departemen Pendidikan Australia telah memiliki strategi khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran STEM. Hal ini dikenal sebagai National STEM School Education Strategy 2016-2026 yang disahkan oleh Menteri Pendidikan Australia pada 11 Desember 2015. Dalam penerapannya, strategi ini meningkatkan kapasitas guru dan kualitas pembelajaran STEM di Australia.

 

Terlebih lagi, Australia dan Indonesia telah menjalin kolaborasi dalam pelatihan praktik STEM untuk pendidikan Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai upaya mendukung kualitas pendidikan STEM di Indonesia. Salah satu proyek Australia untuk Indonesia telah berlangsung di Nusa Tenggara Barat dengan fokus pada pengembangan sumber belajar dan peningkatan pengetahuan konten pedagogis. Sejumlah guru Indonesia bahkan telah diberikan pelatihan di Australia untuk diperkenalkan cara penyusunan modul dan juga teknologi terbaru yang dapat diterapkan dalam pembelajaran STEM. Beberapa guru yang mengikuti pelatihan tersebut kini telah terlibat sebagai guru penggerak di Indonesia.

 

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN STEM UNTUK PENCAPAIAN SDG

Mengajarkan mata pelajaran IPA di sekolah dengan pendekatan STEM dapat secara signifikan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-4, ke-8, dan ke-9.

SDG ke-4 : Pendidikan Berkualitas 

Pendekatan STEM menekankan pembelajaran aktif, pemecahan masalah, dan keterampilan praktis yang membuat pendidikan lebih relevan dan menarik bagi siswa. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di dunia nyata. 

 

SDG ke-8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Pembelajaran STEM membantu menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja. Dengan membekali siswa dengan keterampilan teknis dan analitis yang sangat dicari di pasar kerja, hal ini dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang baik. Selain itu, industri berbasis STEM sering kali menciptakan lapangan pekerjaan baru di bidang teknologi, rekayasa, dan penelitian, yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

SDG ke-9 : Industri, Inovasi, dan Infrastruktur 

Integrasi STEM berkontribusi pada pengembangan teknologi dan infrastruktur baru yang diperlukan untuk mendukung industrialisasi yang berkelanjutan. STEM sering melibatkan kolaborasi antara akademisi dan industri dalam proyek riset dan pengembangan, yang dapat mempercepat penemuan dan aplikasi teknologi baru yang mendukung pertumbuhan industri dan infrastruktur.

 

Pembelajaran berbasis STEM dapat berperan sebagai pilar utama dalam membangun ekonomi berkelanjutan. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan STEM, kita dapat mendorong inovasi dan menghadapi tantangan ekonomi yang ada lebih efektif.