Kamiluddin Kamiluddin 0shares Membangun Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual, Melalui Pendidikan dan Kesadaran Oleh : Suvi Elvirawati Zebua Read More Assalamualaikum Salam Pendidikan!Salam Literasi! Tulisan ini berisi refleksi Aksi Nyata tentang Topik 2 Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural Indonesia dengan menggunakan alur MERDEKA yang terdiri dari mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata. Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman mendalam bagi diri sendiri dan orang lain yang berprofesi sebagai Guru Profesional di seluruh Indonesia. Mulai diri Apa yang anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai pembelajaran? Yang ada di dalam benak saya adalah bahwa peran keluarga dan lingkungan sosial sangat besar dalam mendukung keberhasilan seseorang dalam pendidikan. Keluarga yang menghargai pendidikan, seperti orang tua yang aktif membantu belajar atau menyediakan buku, bisa meningkatkan semangat seseorang untuk belajar. Selain itu, lingkungan sosial, seperti teman-teman dan komunitas, juga berpengaruh; jika seseorang dikelilingi oleh teman-teman yang rajin belajar, dia cenderung termotivasi untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi keluarga sulit atau lingkungan sosial tidak mendukung, seseorang mungkin akan merasa kesulitan dan kehilangan motivasi. Jadi, dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial sangat penting untuk membantu seseorang mencapai keberhasilan dalam pendidikannya. Eksplorasi KonsepApa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? Setelah mempelajari tentang status sosioekonomi (SES), saya memahami bahwa SES sangat mempengaruhi proses pengajaran. Saya menyadari bahwa siswa dari latar belakang sosioekonomi rendah mungkin menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses sumber belajar dan lingkungan yang tidak mendukung, yang dapat memengaruhi motivasi dan kinerja mereka. Penerapan konsep status sosioekonomi (SES) dalam pendidikan di Indonesia harus dilakukan dengan beberapa langkah: 1) Sekolah perlu menganalisis latar belakang sosioekonomi siswa untuk memahami tantangan yang dihadapi, serta menyesuaikan metode pengajaran. 2) Menyediakan sumber daya tambahan, seperti buku dan akses internet, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. 3) Guru perlu dilatih untuk menciptakan lingkungan belajar yang adaptif. Ruang KolaborasiApa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? Yang saya pelajari bersama kelompok saya adalah bahwa beberapa sekolah di Indonesia nampaknya telah menerapkan strategi pembelajaran inklusif untuk mengakomodasi perbedaan latar belakang sosial ekonomi (SES) siswa. Misalnya menggunakan berbagai metode pengajaran, seperti pembelajaran kelompok dan aktivitas praktis, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kebutuhan. Sekolah juga berupaya menyediakan akses yang sama terhadap sumber daya, seperti buku dan alat bantu belajar, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung agar siswa merasa dihargai. Kami memandang bahwa sebagai guru harus memahami konsep pembelajaran inklusif dan perbedaan SES siswa sebagai langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil. Kami menyadari bahwa memahami perbedaan latar belakang sosial ekonomi siswa akan membantu saya merancang pembelajaran yang lebih efektif. Kami merasa perlu mengembangkan keterampilan dalam menggunakan berbagai metode pengajaran dan alat bantu, serta membangun hubungan yang baik dengan semua siswa. Demonstrasi KontekstualApa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)? Proses demonstrasi saya jalani bersama kelompok sangat penting karena memberikan kesempatan untuk belajar secara langsung tentang latar belakang sosial ekonomi (SES) siswa. Selain itu, bekerja dalam kelompok membantu saya belajar dari teman-teman, saling berdiskusi, dan bertukar ide, yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses ini juga melatih keterampilan kerjasama dan komunikasi, karena kami harus saling mendengarkan dan menghargai pendapat masing-masing. Elaborasi PemahamanApa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Hal baru yang saya pahami adalah bahwa tantangan yang dihadapi guru akibat perbedaan dan ketimpangan sosio-ekonomi peserta didik cukup banyak. Salah satu tantangan utamanya adalah perbedaan akses terhadap sumber daya pendidikan. Siswa dari keluarga dengan kondisi ekonomi rendah seringkali tidak memiliki akses yang sama terhadap buku, alat belajar, atau dukungan dari orang tua, yang bisa membuat mereka kesulitan dalam belajar. Selain itu, latar belakang budaya dan pengalaman hidup siswa yang berbeda juga bisa membuat guru sulit menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk semua siswa. Siswa dari berbagai latar belakang mungkin memiliki cara belajar dan motivasi yang berbeda, sehingga guru perlu menyesuaikan pengajaran mereka. Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah bagaimana mengatasi masalah guru dalam menerapkan metode pengajaran yang berbeda sesuai kebutuhan siswa, seperti pembelajaran kelompok. Selain itu, bagaimana mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti menyediakan materi belajar online agar semua siswa bisa mengakses informasi. Sehingga hal ini dapat membantu siswa mengatasi kesulitan mereka dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Koneksi Antar MateriApa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? Konsep dasar perspektif sosiokultural ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya seperti mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia yaitu mengkaji sejarah pendidikan Indonesia dan berkaitan dengan fokus pada pengaruh sosial dan ekonomi peserta didik. Pembelajaran dirancang sesuai dengan kondisi alam dan zaman peserta didik, yang menjadikannya relevan dalam perspektif sosio-kultural. Kaitan dengan mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran adalah bahwa peserta didik memiliki latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda-beda, sehingga guru harus memahami karakter peserta didik yang beragam agar terciptanya pembelajaran yang efektif. Dan pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I saya dapat memahami bahwa Dalam menyusun asesmen dan melakukan evaluasi peserta didik, penting untuk memperhatikan keberagaman status sosial ekonomi siswa. Aksi NyataApa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? Manfaat saya mempelajari materi ini adalah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman belajar tentang status sosioekonomi (SES), saya memahami bahwa SES sangat mempengaruhi proses pengajaran. Siswa dari latar belakang sosioekonomi rendah mungkin menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses sumber belajar dan lingkungan yang tidak mendukung, yang dapat memengaruhi motivasi dan kinerja mereka. Kesiapan saya adalah 7,5 dari skala 10. Saya beralasan bahwa saya telah mempelajari pengetahuan dan pengalaman belajar tentang status sosioekonomi (SES) dalam pendidikan. Ini adalah modal utama saya dalam menyikapi perbedaan setiap peserta didik. Agar bisa menerapkannya secara optimal, saya perlu terus belajar dan berkolaborasi. Dengan terus belajar, saya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saya. Selain itu, saya akan aktif berdiskusi dengan teman-teman, guru, dan dosen mengenai materi pembelajaran yang relevan. Ini merupakan upaya untuk menerapkan konsep pengajaran berbasis sosioekonomi (SES) dalam menghadapi keberagaman peserta didik. Kamiluddin Universitas Galuh
Membangun Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual, Melalui Pendidikan dan Kesadaran Oleh : Suvi Elvirawati Zebua Read More