fbpx
Source : Freepik.com

Entrepreneurship Education : Transformasi pendidikan menuju ekonomi berkelanjutan

Apakah benar UMKM memberikan peran yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

Bagaimana jika Pelaku UMKM ternyata bukan orang-orang yang menempuh sekolah formal?

Haruskah Entrepreneurship Education diterapkan dalam sistem pendidikan kita ?? 

Dikutip dari laporan DJPB. Kementerian keuangan yang didapat dari data Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada tahun 2019, terdapat 65,4 juta UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta. Saat ini, UMM sedang dalam tren yang positif dengan kontribusi terhadap PDB Nasional Sebesar 60,5 persen.

UMKM  Indonesia mampu menyerap 97% tenaga kerja menyumbang 57% terhadap Produksi Domestik Bruto (PDB), serta berkontribusi 15% terhadap ekspor nasional. Melihat data ini bahwa UMKM sangat berpengaruh pada pertumbuhan Indonesia, bahan menjadi menyumbang terbanyak tak salah jika unit UMKM di indonesia se-Asean.

Menurut ASEAN Investment Report yang dirilis September 2022, Indonesia memiliki sekitar 65,46 juta unit. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga. Selain itu Propor serapan tenaga kerja UMKM Indonesia yang paling besar menyerap tenaga kerja kisaran 35-85%.

 

Source: Kadin.com

Pertumbuhan jumlah UMKM dari tahun ke tahun meningkat sejalan dengan hasil yang di sumbangkan untuk GDP atau ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 4,21 juta industri mikro dan kecil (IMK) di indonesia pada tahun 2020. Dari jumlah itu mayoritas atau sekitar 54,52% IMK, dijalankan oleh penguasa yang memiliki latar belakang pendidikan lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah. Sementara itu, pemilik usaha IMK yang mempunyai tingkat pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 21,04%. Lalu sebanyak 20,99% pengusaha IMK merupakan lulusan Sekolah Menengah  Pertama (SMP). Sedangkan Persentase pengusaha UMKM yang memiliki tingkat pendidikan diploma iv/si sebanyak 2,6% sementara, hanya 0,85% pengusaha IMK yang merupakan lulusan DI-DIII. 

Apakah Educational Entrepreneurship Penting ???

Negara China terkenal dengan ekonomi tertinggi di asia dan bahkan di dunia setelah amerika. Banyaknya orang-orang yang membangun bisnis,  dari kecil bahkan besar sehingga produk-produk yang ada di pasaran di dominasi oleh made in China.

Di China sendiri edukasi tentang kewirausahaan atau berdagang sudah dibiasakan sedari kecil. Di Rumah ataupun di pendidikan formal.  Tak heran jika banyak dari mereka yang menjadi pembisnis atau berwirausaha selain itu kebiasaan literasi serta numerik mereka yang tinggi menjadi modal awal mereka untuk menjalani bisnis.Programme for international student assessment (PISA) yang dilakukan organisasi negara maju (OECD 2018) memperlihatkan pencapaian yang signifikan sehingga siswa usia 15 tahun di China mengalami peningkatan yang signifikan sehingga siswa usia 15 tahun di China deretan melesat menjadi rangking pertama dalam membaca, matematika dan sains.

Dari skor PISA ini sangat memperlihatkan bahwa SDM yang berkualitas akan mempengaruhi bagaimana cara mereka dalam berkehidupan salah satunya dalam membangun bisnis sehingga bisa sampai mendominasi produk pasar. Saat berbisnis tidak hanya sekedar modal yang dibutuhkan tapi knowledge serta kemampuan yang berkualitas agar dapat membangun serta memperluas jejaring bisnisnya.

 Educational Entrepreneurship atau pendidikan berwirausaha, sangat penting diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia terutamanya bagi mereka yang saat ini sedang menempuh sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Dilihat secara umur mereka sedang memasuki usia dewasa yang mana daya pikir serta rasa keingintahuan yang tinggi untuk mencoba hal-hal baru. Daya pikir dan rasa keingintahuan yang tinggi itu dapat diimplementasikan dalam sistem berwirausaha. Imajinasi untuk menciptakan bisnis, mengelola keuangan serta bagaimana melihat peluang pasar hal-hal ini bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Indonesia. 

Sumber Daya pengajar, dan alokasi biaya untuk membantu para siswa dalam mempraktekkan cara berwirausaha bisa digunakan dalam sistem pembelajarannya sehingga mereka para siswa  tidak hanya mendapatkan secara teori saja melainkan bisa langsung mempraktekannya tentunya untuk mendapatkan hasil yang “maksimal” dengan sistem pendidikan berwirausaha ini, adanya kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah bahkan pihak luar seperti Industri.

Kenapa industri ?? Industri salah satu hal yang penting dalam membentuk  Entrepreneurship Education karena akan menjadi jembatan bagi institusi pendidikan dan industri dalam membentuk SDM berwirausaha secara praktikal. Selain itu dari adanya kolaborasi ini pula akan menciptakan sistem kemudahan antara pihak industri dalam mencari SDM berkualitas di bidang wirausaha. 

 

Menciptakan Ekonomi Berkelanjutan dengan Entrepreneurship Education

Adanya Entrepreneurship Education, bisa menjadi cara untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan, yang mana para siswa menengah atas dan para mahasiswa dibiasakan untuk berwirausaha. Melihat kembali bahwa pendapatan GDP ekonomi negara Indonesia sebagian besar dari UMKM. Melatih dan membiasakan mereka untuk tidak malu dan takut dalam berwirausaha, mendukung serta mengarahkan mereka dengan bantuan sistem pendidikan.  Seperti Negara China yang membiasakan para siswanya dalam berbisnis sedini mungkin. 

Menciptakan UKM ini pula menjadi cara untuk membuka lowongan pekerjaan, mambatu rakyat menengah dalam mendapatkan uang selain itu dari sisi industri dapat menciptakan kolaborasi antara pihak UMKM dan industri.

Sejalan dengan Program SDGS

Hal ini pula mencari cara untuk menghubungkan program SDG poin no 4 yaitu pendidikan berkualitas, poin no 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan poin no 9 industri, inovasi dan infrastruktur. 

Dari menciptakan pendidikan berbasis wirausaha atau Entrepreneurship untuk mendukung membentuk ekonomi berkelanjutan melalui UMKM serta bekerja sama dengan pihak industri untuk menciptakan inovasi infrastruktur yang layak di bidang ekonomi. Dan terakhir membentuk anak-anak muda menjadi entrepreneur yang mampu memimpin perekonomian indonesia bahkan dunia seperti negara China.