Tujuan 5: Kesetaraan Gender
TAHUN 2024 MENJADI MOMENTUM NAIKNYA ANGKA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI PARLEMEN
artikel ini merupakan opini tentang bagaimana 2 sosok pemimpin perempuan di negara barat menjadi role model agar keterwakilan perempuan di indonesia meningkat pada tahun 2024
Keterwakilan perempuan dalam politik
Keterwakilan perempuan seperti dilihat bahwa kedudukan perempuan dalam partai politik umunya stereotip. Beberapa kendala yang dialami perempuan dalam partai politik adalah berdasarkan beberapa masalah antara lain latar belakang pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin kesetaraan dan keadilan, peran domestik, budaya patriarki, agama, dan keluargan hubungan
perempuan dan kesetaraan gender
Keterlibatan perempuan dipastikan memiliki andil yang luar biasa dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun demikian, di Indonesia peran perempuan masih dimarjinalkan.
perempuan pada hakikatnya adalah seseorang yang dilindungi, kesetaraan gender mengangkat derajat perempuan agar mampu untuk duduk bersamaan dengan lelaki.
Istilah gender menurut Oakley (1972) berarti perbedaan atau jenis kelamin yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan.
Sedangkan menurut Caplan (1987) menegaskan bahwa gender merupakan perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan selain dari struktur biologis, sebagian besar justru terbentuk melalui proses social dan cultural.
Kesetaraan Perempuan
Di kumandangkan “Emansipasi” tahun 1950-1960. Muncul gerakan perempuan yang mendeklarasikan suatu resolusi melalui badan ekonomi sosial PBB tahun 1963, Diperkuat dengan deklarasi yang dihasilkan dari konferensi PBB dengan tema “women in development(WID)”tahun 1975
namun ada beberapa faktor penyebab ketidakadilan gender yakni
Pertama, melalui proses subordinasi. Yaitu meletakkan perempuan di bawah supremasi lelaki, perempuan harus tunduk kepada sesama manusia, yakni kaum lelaki.
Kedua, adanya marginalisasi perempuan. Yaitu perempuan cenderung dimarginalkan, yaitu diletakkan di pinggir.
Ketiga, perempuan berada di posisi yang lemah, karenanya perempuan sering menjadi sasaran tindak kekerasan (violence) oleh kaum laki-laki. Bentuk kekerasan itu mulai dari digoda, dilecehkan, dipukul atau dicerai.
Keempat, akibat ketidakadilan gender itu perempuan harus menerima beban pekerjaan yang lebih jauh lebih berat dan lebih lama dari pada yang dipikul kaum lelak
Education and Collaboration are the Best Solution
Education is the most powerful long term solution for Indonesia to recover from Covid Tsunami, for the future of our nation.
Media Sosial dan Perempuan : Peluang atau Ancaman?
Media sosial dewasa ini mulai mewabah pada masyarakat Indonesia, tak terkecuali pengguna perempuan. Akun yang mulanya hanya diperuntukkan...